Cerita Sukses Bisnis Online Dari Rumah Seorang Tuna Netra


Berikut ini adalah satu lagi kisah sukses bisnis online dari rumah seorang penyandang disabilitas yg mampu menghasilkan uang dari internet. Sungguh menjadi sebuah inspirasi buat siapa saja terutama para anak muda atau pemula yg sedang mencari peluang usaha menguntungkan dan bisa dikerjakan di rumah.

Saat ini, bukan jamannya lagi untuk terlalu mengandalkan peluang kerja di kantoran sebagai karyawan karena makin sulitnya peluang dapat kerja di sektor formal. Jaman sudah berubah dan manusia pun harus berubah pula cara berpikirnya supaya dapat terus bertahan hidup. Semoga kisah sukses ini dapat menginspirasi para pembaca.

Sukses Bisnis Rumahan Penyandang Cacat Netra Hasilkan Ribuan Dolar Dari Usaha Online

Cerita Sukses Bisnis Online Dari Rumah Seorang Tuna Netra

Riqozhi (28 tahun) tak menyangka dirinya kebanjiran dolar. Dua bulan lalu, setelah keluar dari pekerjaannya di sebuah bank, ia merintis usaha mandiri. Dunia internet khususnya internet marketing yang telah lama digelutinya sejak mahasiswa, ia tekuni lagi.

“Bulan lalu saya mendapat 15.000 dolar (sekitar 200 juta),” terangnya kepada sharia.co.id yang menemui di rumahnya, Warung Buncit, Jakarta.

Pria mantan juara dua nasional lari 100 meter ini, bukan lelaki yang ‘lengkap indranya’. Gangguan penglihatannya terjadi sejak ia berumur 11 tahun. Ketika sekolah dan kuliah, ia banyak mengandalkan buku-buku berhuruf braile, rekaman atau teman-teman membantu membacanya. “Ketika saya kuliah saya banyak merekam kuliah dosen,”papar laki-laki dengan sederet medali ini.

MInatnya pada dunia komputer diakuinya mulai tumbuh ketika masa SMA. Berbagai buku atau laman-laman tentang komputer dilahapnya. “Tapi saya kuliah di Universitas Pendidikan Indonesia jurusan Bahasa Inggris,”terangnya. Dengan modal bahasa Inggris itu justru memudahkan ia menggali lebih dalam ilmu komputer khususnya dunia internet marketing.

Ia memulai merintis dunia internet dengan mendirikan ‘Kartunet’ dengan kawan-kawannya. Kartunet ini adalah web tentang penyandang disabilitas dengan semua peluang yang mungkin diraihnya.

“Tentang teknologi, sastra, social networking dan lain-lain,” ujarnya.

Di web ini laki-laki dengan nama asli M Ikhwan Thoriqu ini, memulai hobinya dengan mendalami pemrograman internet HTML dan PHP. “Di Bandung saya kemudian kenal dengan networking tentang ini dan kemudian saya menjadi blogger,”papar pria dengan satu anak ini.

Awalnya ia tidak menggunakan Google Adsense atau mesin pencari uang di internet lainnya sebagai penghasilan. Tapi lama kelamaan, hasil kenalannya dengan banyak orang yang mendapat penghasilan dari internet, ia mulai tertarik. “Orang lain bisa, saya juga harus bisa,” tekadnya.

Ia kemudian menggunakan program Google Adsense, Affiliate, Cost per Action dan lain-lain untuk mencari pendapatan di dunia maya. Kini ia menikmati hasilnya. ”Waktu bulan Juli saya resign dari Bank, saya mendapat sekitar 3000 sampai 5000 dolar (per bulan),” terangnya.

Laki-laki kelahiran Palembang 23 Oktober 1987 ini, berhenti dari kerjanya di Bank karena ia merasa tidak bisa mengembangkan minatnya. “Saya juga ingin menghindari riba. Mudah-mudahan dengan menghindari riba rizki saya tambah lebih baik lagi,”tekadnya.

Kini Riqozhi menjalankan usahanya sehari-hari di rumah. Program komputer dengan ‘screen reading’ membantunya melakukan aksi di depan layar komputer dengan gesitnya. Ia hanya mengandalkan tangan, pendengaran dan otaknya memainkan huruf-huruf di layar komputer. Orang yang berpenglihatan normal pun banyak yang kalah pintar dengan keahlian komputernya.

Begitu pula ia bisa memainkan telepon genggam dengan bantuan suara. Jari-jarinya lincah menjawab telepon atau sms bila ada yang menghubunginya.

Kini, karena penglihatannya sekitar 95% hilang, ia hanya mengenali warna benda saja. “Kalau ada orang, ketika bergerak baru saya tahu di depan ada orang,” akunya. Ia pun kini mengandalkan tongkat untuk mengenali sekelilingnya atau mendapat bantuan istrinya bila bepergian.

Meski demikian, ia tak pelit membagi ilmu yang dimilikinya. Ada sekitar tiga puluh orang penyandang disabilitas menjadi tempatnya berbagi pengetahuan. Banyak orang yang kini menggeluti ‘internet marketing’ berguru kepadanya.

Menarik sekali bukan apa yg telah dihasilkan oleh Riqozhi (M. Ikhwan Thoriqu) dalam menekuni bisnis online dari rumah ini? Jadi, hanya ada satu kesimpulan saja yg bisa saya tarik dari cerita ini yaitu siapapun bisa sukses di bisnis online seperti Riqozhi tanpa harus kerja di kantoran atau jadi pekerja formal lainnya karena peluang usaha rumahan lewat internet menyediakan begitu banyak peluang usaha yg siap ditekuni dan terbukti telah mampu menghasilkan keuntungan buat para pelakunya. Kapan Anda menyusul? [sumber cerita dan foto: www.sharia.co.id].