Contoh Peluang Modal Kecil - Kisah Sukses Wirausahawan Muda


Ada banyak orang pingin kerja sendiri dengan menjalankan sebuah peluang usaha modal kecil rumahan karena memang makin sulitnya mencari peluang kerja di sektor formal saat ini. Namun demikian, tidak sedikit orang merasa ragu ketika akan memulai bisnis di rumah, entah karena mereka hanya memiliki modal pas-pasan atau kecil, tidak memiliki pengalaman sebelumnya, bingung mencari usaha modal kecil apa yg cocok atau tidak tahu cara memulainya dan alasan-alasan lainnya sehingga menjadikan ragu untuk melangkah.

Jika para pembaca adalah salah satu diantara banyak orang yang bingung mau memulai bisnis kecil apa yang cocok untuk sampingan di rumah, maka dalam artikel ini, kami ingin memberikan beberapa contoh beberapa pengusaha yg pada awalnya memulai kerja di rumah dengan modal yang kecil namun sampai sekarang masih tetap bertahan dan berkembang.

Contoh Sukses Wirasaha Modal Kecil

1. Kerajinan Bambu Hasilkan 40 Juta Sebulan. Butuh kreativitas agar bisnis bisa berkembang dan maju sudah banyak dibuktikan oleh banyak wirausahawan. Salah satunya adalah Warsito, seorang pengusaha bonggol bambu (akar bambu) yang disulapnya menjadi berbagai macam bentuk kerajinan tangan yang laku di pasaran. Bekas mahasiswa di Jogya itu telah menekuni usaha kerajinan akar bambu lebih dari 12 tahun belakangan ini dengan membuat aneka macam hiasan dari akar bambu berbentuk bebek, bangau, kuda hingga wajah manusia.


contoh usaha modal kecil
Kerajinan Tangan dari Akar Bambu

Pengusaha kerajinan tangan yang pernah menggeluti bisnis perabotan rumah seperti meja kursi bambu namun kini beralih kepada produksi hiasan bambu berbentuk binatang tersebut mengakui bahwa jiwa seni dan hobinyalah yang menjadi modal utamanya menjalankan bisnis di rumah. Sekarang dia telah berhasil memperoleh omzet penjualan hingga 40 juta rupiah per bulan dari hasil produksi bengkel bambu dengan 4 karyawan harian yang dipekerjakan di bengkel tersebut.

Pendapatan kotor sebesar itu didapatkan memang tidak bisa dipastikan rutin setiap bulan karena tergantung kepada besar kecilnya permintaan atau pesanan produk. Tapi jika ada banyak pesanan maka dia bisa menambah tenaga harian lepas untuk menghasilkan kerajinan tangan dari bambu agar bisa tepat waktu sampai ke tangan pelanggan.

Menurut Warsito, kunci keberhasilan selama 1 dasarwarsa lebih menjalankan bisnisnya adalah kemampuan menjaga kualitas produk sehingga tidak mengecewakan para pelanggan disamping segi harga yang harus bisa bersaing dan kerja keras untuk mempertahankan apa yang pernah dicapai. Peluang usaha dari bambu ini memang masih terbuka luas, asalkan setiap orang bisa mendapatkan ide unik dan baru untuk mengolah bambu menjadi sebuah produk kerajinan tangan yang memiliki nilai jual tinggi.

2. Pengusaha Keripik Talas Lebay. Mungkin nama Rini Sumiarsih masih sangat asing di telinga kita, namun sebenarnya ibu rumah tangga ini mampu menangkap peluang usaha kecil rumahan yang mengangkat perekonomian keluarga dengan cara berjualan keripik Talas. Awal memulai bisnis keripik Talas yang ditekuninya sebenarnya dilakukan dengan tanpa sengaja sekaligus “keterpaksaan”. Lho, kok bisa terpaksa? Ya, karena terdesak oleh kebutuhan sehari-hari sehingga harus mencari jalan lain buat menutup kebutuhan hidup. Rini adalah seorang ibu rumah tangga dengan 3 orang anak yang pernah berprofesi sebagai pengajar PAUD dan suaminya sendiri adalah padagang bakso goreng keliling dengan penghasilan 15 – 20 ribu sehari. Jadi dalam sebulan, keluarga ini memiliki penghasilan rata-rata hanya 600 ribu per bulan, jadi bisa dibayangkan bagaimana susahnya memutar uang segitu buat menambal kebutuhan sehari-hari. Akhirnya, dengan segala resiko kerugian yang siap menghadang, Rini memutuskan untuk mncoba berjualan keripik dari bahan Talas karena melimpahnya bahan baku Talas di desa Mayak kecamatan Cibeber kabupaten Cianjur Jawa Barat.

Di desanya, Talas biasanya hanya direbus lalu dimakan untuk jajanan teman minum kopi atau teh di waktu pagi atau sore hari, belum ada orang yang mencoba membuat keripik dari bahan Talas. Keberanian mengambil keputusan untuk mencoba menjadikan Talas sebagai keripik adalah sebuah ide cemerlang yang pernah terlintas di pikiran Rini karena dia langsung mencoba membuat keripik Talas dengan rasa asin karena hanya produk keripik Talas rasa asin itu sajalah yang bisa dibuatnya saat itu. Untuk tes pasar, sebelum dia memproduksi dengan skala besar dan menjualnya ke pasar, Rini memberikan hasil keripiknya kepada para tetangga untuk mengetahui apakah mereka bisa menerima hasil produksinya. Ternyata, para tetangga suka dengan hasil tersebut dan singkat cerita akhirnya Rini dibantu suami memproduksi keripik berbahan baku Talas dalam skala agak besar karena mereka akan menjualnya ke pasar.

Pemilihan nama atau label Lebay buat produksi keripiknya bukanlah hal mudah dilakukan karena buat Rini dan suami menentukan nama produk tak semudah seperti memberi nama pada anak. Tapi, oleh karena para tetangga sering menyebut Rini dengan kata lebay, maka lalu diputuskanlah bahwa nama keripik Talas tersebut dengan label Lebay. Untuk masalah pemasaran produknya, Rini yang dibantu suami melakukannya dengan cara menitipkan ke toko atau warung di sekitar lingkungan mereka dan ternyata sambutan masyarakat sangat baik terhadap hasil produksi mereka. Pada bulan Pebruari tahun 2014, Rini mendapatkan bantuan teknis dari para mahasiswa Prasetiya Mulya Business School tentang bagaimana contoh usaha modal kecil yang baik yaitu berupa bantuan tenaga produksi, pelatihan manajemen, dan dasar-dasar bisnis yang modern untuk mengangkat bisnis keripik tersebut menjadi lebih besar dan berkembang. Dan hasil dari bantuan tersebut sangat terasa dilihat dari meningkatnya pendapatan bersih Rini dalam seminggu bisa mencapai 300 ribu karena sekarang dia bisa membuat aneka rasa keripik seperti rasa balado dan keju. Jika sebelumnya pendapatan kotor mencapai 150 – 200 ribu seminggu, maka omzet 1,5 juta dalam seminggu bisa diperolehnya dengan keuntungan bersih 300an ribu.

3. Hobi Yang Hasilkan Keuntungan 100 Juta Sebulan. Sebuah kesuksesan dapat dicapai dengan cara lebih mudah jika ada passion saat mengerjakan atau menekuni usaha apapun. Siapa sangka dari modal awal hanya sebesar 280 ribu, tapi berkat kegemaran dan kejelian menangkap peluang bisnis maka seseorang dapat menghasilkan laba 100 juta sebulan. Hal inilah yang dialami oleh Ari Setiayudha, bekas mahasiswa jurusan Komunikasi Universitas Gajah Mada Yogyakarta, yang memiliki hobi nge-game kini memiliki bisnis produksi seragam militer dan menjualnya tidak saja di Indonesia tapi juga sampai ke luar negeri.

Pengusaha sukses asal Yogya itu memperoleh ide bisnis dari kegemarannya bermain game perang seperti Point Blank dan Counter Strike. Hobi bermain game tersebut ternyata memberi inspirasi buatnya untuk membuat seragam tentara atau perang buat para pecinta game seperti itu. Ari mulai usahanya dengan modal awal hanya 280 ribu saja, uang sebesar itu dipakainya untuk membeli kain lalu menjahitkan kepada seorang penjahit sesuai permintaannya yaitu model militer, itupun ongkos jahitnya harus berhutang dulu, kenangnya. Dengan modal seragam sebiji tersebut, yang diberinya nama Molay Military Uniform Division, dimana nama Molay adalah nama samaran (nick name) akun yang dipakainya saat bermain game online. Ari lalu menawarkan produk seragam militer tersebut melalui media sosial Facebook yang dikuasainya selama ini.  Singkat cerita, baju rancangannya tersebut dibeli oleh seorang kolektor dan selanjutnya perlahan-lahan order atau pesanan mulai berdatangan melalui pemasaran via Facebook tersebut. Seragam desain Ari memang tergolong bukan barang murah karena dia membanderol harga berkisar antara 560 ribu sampai 2,3 juta per bijinya. Harga tersebut terbilang lumayan mahal, hal tersebut disebabkan oleh bahannya khusus didatangkan dari Inggris , jadi wajar kalau hasil produksi tersebut bernilai tinggi.


contoh usaha rumahan modal kecil untung besar
DOK. https://www.facebook.com/molaymud

Saat ini, Ari yang mendapatkan penghargaan Juara I Youth Entrepreneur Festival Yogyakarta dan finalis Wirausaha Muda Mandiri tahun 2011 itu, telah mampu menghasilkan omzet penjualan kisaran 100 juta sebulan. Omzet sebesar itu diperolehnya dari hasil penjualan bermacam modal seragam militer untuk penggemar atau juga kalangan militer dari dalam dan luar negeri seperti Amerika, Inggris, Kananda, Jerman, Arab dan negara-negara lain. Terlebih lagi, dalam hal mengembangkan bisnisnya, Ari tidak pernah berhutang kepada pihak lain sehingga bisa mengembangkan usaha kecilnya dengan tanpa tanggungan beban hutang. Walaupun, bisnisnya tidak bisa melaju dengan cepat tapi berkat ketekunan menyisihkan keuntungan untuk menambah kapasitas produksinya, maka secara perlahan namun pasti, Ari kinipun mulai melirik usaha sablon sebagai bagian yang menunjang produksi utama seragam militer Molay miliknya.

Dari ketiga contoh usaha modal kecil tersebut dapatlah ditarik sebuah kesimpulan sederhana bahwa seorang pebisnis sejati haruslah memiliki ide unik, memiliki rasa antusias (passion) dan pandai menangkap peluang sekaligus menjadikannya sebuah keuntungan. Jadi, tak selamanya modal uang merupakan penentu keberhasilan sebuah usaha. Jadi, siapapun Anda, seorang ibu rumah tangga atau karyawan yang ingin memiliki bisnis sampingan sendiri di rumah maka sebaiknya mulai mencari ide bisnis, menekuninya dengan antusias sehingga dapat mengkonversi peluang menjadi sebuah nilai yang mendatangkan keuntungan secara ekonomi. Selamat mencoba!